Sunday 28 April 2013

Ibunda Dzhokhar : AS Tidak akan Mempertemukan Kami dengan Dzhokhar



Ibunda Dzhokhar : AS Tidak akan Mempertemukan Kami dengan Dzhokhar

 1ibu dzhokhar

Media Barat melaporkan bahwa dalam konferensi pers di Makhachkala pada Kamis (25/4/2013), orang tua dari Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, dua pemuda Muslim yang dituduh AS sebagai pelaku Bom Boston, mengatakan bahwa anak-anak mereka tidak bersalah dan tidak terhubung dengan Islam “radikal”, lansir KC.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka yakin putra sulung mereka, Tamerlan Tsarnaev, dibunuh oleh pihak berwenang setelah ditangkap hidup-hidup.
Mereka membantah pernyataan palsu dari para pejabat AS yang menyatakan bahwa anak bungsu mereka, Dzhokhar, telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak berwenang Amerika dengan cara menuliskannya. Mereka mengatakan ia masih terlalu lemah untuk bisa berbicara atau menulis dan belum pernah diinterogasi. Dengan kata lain, segala pemberitaan mengenai pernyataan Dzhokhar, setelah ia sadarkan diri, tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Kedua orang tua Tsarnaev bersaudara, Anzor Tsarnaev dan Zubeidat Tsarnaeva, pernah tinggal di Amerika Serikat dan sekarang mereka tinggal di Makhachkala, ibukota Dagestan, yang diduduki Rusia dengan mayoritas penduduknya yang Muslim dan dengan sejarah jihadnya melawan penjajah Rusia. Mereka mengatakan bahwa para investigator Amerika yang mewawancarai mereka selama dua hari terakhir memfokuskan seputar kunjungan Tamerlan selama enam bulan ke Dagestan tahun lalu.
Anzor mengatakan dia berharap untuk bisa melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk segera memakamkan putra sulungnya, Tamerlan, dan mengunjungi adik Tamerlan, Dzhokhar, di dalam penjara.
Anzor dan Zubeidat terus memperjuangkan keadilan bagi kedua putra mereka. Mereka mengadakan konferensi pers dalam bahasa Inggris dan Rusia. Pada Jumat (26/4), KC melansir konferensi pers mereka:
T: Apakah Anda berharap untuk kembali ke Amerika Serikat? 
Zubeidat: Mereka sudah memberitahu kami bahwa mereka tidak akan pernah mempertemukan kami dengan Dzhokhar, Kalian tahu, bahkan jika kami datang ke sana, ia akan dimasukkan ke dalam penjara mereka, kami tidak akan bisa melihatnya.
T: Siapa yang mengatakan demikian? 
Zubeidat: Pengacaranya yang mengatakan kepada kami. Dan mereka sudah mengklaim bahwa kami adalah teroris. Saya meneror – mereka mengatakan bahwa saya melakukan beberapa tindakan teroris, Kalian tahu, apa yang mereka katakan? Seperti beberapa jenis operasi yang saya persiapkan di sini atau seakan saya sudah melakukan sesuatu. Saya tidak mengerti. Orang-orang menyampaikan informasi yang berbeda kepada saya. Mereka ingin saya, dia dan kami semua dianggap sebagai teroris.
T: Apakah Anda melihat cctv dari acara maraton Boston, di mana sebagian tuduhan terhadap Dzhokhar didasarkan dengan mengidentifikasi bahwa ia meninggalkan ransel. Dan kemudian ketika ledakan pertama terjadi ia adalah satu-satunya orang dalam rekaman cctv yang tidak bereaksi terhadap ledakan, dan ia meninggalkan ransel besar di tempat di mana ledakan kedua terjadi dan berjalan pergi. Tak lama setelah ledakan kedua terjadi.
Zubeidat: Itu bisa dilakukan dengan mudah juga. Ada beberapa pakar yang mengatakan, di komputer kami mendapati bahwa ransel di punggung Dzhokhar berbeda dengan ransel orang satunya lagi yang mereka sebut sebagai Dzhokhar. Pada awalnya mereka menunjukkan Dzhokhar dengan sebuah ransel, kemudian ada satu orang lain lagi. Semuanya ada di dalam komputer.
T: Apakah Anda percaya bukti tersebut?
Zubeidat: Tidak
T: Bahkan bukti video?
Zubeidat: Tidak. Karena semua itu bisa diatur. Dan kemudian saya berpikir bahwa semua itu bisa mereka lakukan dengan mudah. (arrahmah/eramuslim/Dz)


Seorang preman rasis trhadap muslimah

Seorang preman rasis menodongkan pisau ke tenggorokan Muslimah dan memaksanya untuk melepaskan kerudungnya 
Seorang preman rasis menodongkan pisau ke tenggorokan Muslimah dan memaksanya untuk melepaskan kerudungnya

BARTON HILL(Arrahmah.com) – Seorang preman rasis yang menodongkan pisau ke arah tenggorokan seorang Muslimah dan memaksanya untuk melepas kerudungnya, telah dibebaskan dari pengadilan.
David Norris (39), mendekati Farduja Jama ketika ia berjalan bersama anaknya yang berusia delapan tahun dan berkata : “Lepaskan jilbabmu.  Ini adalah Inggris, kamu tidak diperbolehkan (berada di sini-red).  Lepas jilbabmu sebelum aku menusukmu!”
Preman itu kemudian mengarahkan pisau dapur ke leher Muslimah tersebut berjarak hanya enam inchi sebelum kabur saat seorang pria di dalam sebuah mobil berhasil mengambil gambar insiden tersebut.
Kemudian di hari yang sama, Norris kembali mendekati Muslimah kedua, Iqbal Osman, yang tengah mengawasi anaknya yang berusia empat tahun bermain di taman.
Ia bertanya kepada Osman mengama mengenakan pakaian terlalu banyak dan Muslim dituduh “mengambil alih” negaranya sebelum melambaikan pisau dan pergi.
Norris mengakui dua tuduhan pelecehan bermotif agama tersebut. Ia dijatuhi hukuman mengabdi kepada masyarakat selama dua tahun dengan dua tahun pengawasan dan enam bulan perawatan ketergantungan alkohol.
Kedua insiden terjadi di wilayah Barton Hill, Bristol pada 3 September tahun lalu.
Sam Jones, jaksa penuntut mengatakan :
“Nyonya Jama sedang berjalan di Church Road bersama anaknya yang berusia delapan tahun.  Dia mendengar teriakan dari belakang dengan suara keras dan marah.  Dia kemudian mendengar : ‘lepaskan jilbabmu’.”
“Dia kemudian didekati oleh terdakwa yang sedang memegang pisau ditangannya. Dia mengatakan lepaskan hijabmu.  Ini Inggris, kamu tidak dipersilakan.  Lepaskan jilbamu sebelum aku menusukmu.’
“Dia kemudian mengarahkan pisau ke lehernya.  Hal itu disaksikan oleh seorang pria yang berada di dalam sebuah mobil yang berhasil mengambil foto terdakwa.”
“Pada pukul 12.00 waktu setempat, Nyonya Osman sedang bermain bersama anaknya yang berusia empat tahun di Urban Park, Barton hill.”
“Lalu terdakwa mendekatinya dan bertanya mengapa ia mengenakan pakaian terlalu banyak dan mengapa ada ‘sesuatu’ di kepalanya.  Dia kemudian mengatakan ‘Fuc**ng Muslim, anda mengambil alih negara saya.”
“Dia mengambil pisau dari dalam jaketnya.  Dan dengan cepat Osama meraih tasnya dan membawa anaknya pergi.”
Setelah dia ditangkap, Norris tengah mabuk dan mengatakan kepada polisi : “Aku seorang pembunuh, itulah yang aku lakukan.”
Dampak dari apa yang dilakukan Norris adalah, kedua korban kini trauma dan merasa cemas ketika mereka harus keluar rumah.
Pengacara terdakwa, Robin Rowland mengklaim bahwa Norris menyesal atas perbuatannya.  (haninmazaya/arrahmah.com)


10 Ciri Muslimah Sejati



10 Ciri Muslimah Sejati

Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia.

Kesepuluh karakter itu adalah :

Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya.
Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
Qodirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
Haritsun ‘ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
Munazhom Fii Su’unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
Naafi’un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.
Catatan: 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Albana

Wahai Muslimah, Bangkitlah dengan Islam



Wahai Muslimah, Bangkitlah dengan Islam

Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Momentum ini dijadikan sebagai titik awal kebangkitan kaum perempuan. Tak terkecuali para Muslimah. Mereka berlomba-lomba memperjuangkan emansipasi agar kaum perempuan terangkat dari keterpurukannya. Kaum perempuan (tak terkecuali Muslimah) menginginkan adanya kesetaraan antara kaum Adam dan kaum Hawa. Pertanyaan kita adalah, apakah penting kaum Muslimah memperjuangkan kaumnya dengan cara yang tidak sesuai dengan Islam? Mengapa kaum Muslimah tidak memperjuangkan Islam saja, karena Islam memiliki konsep yang lebih jelas dalam mengatur relasi laki-laki dan perempuan?
Peran Perempuan dalam Kebangkitan Islam
Allah swt. telah mewajibkan kepada setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan agar menjadikan Islam sebagai satu-satunya tujuan dalam hidupnya. Mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupannya merupakan cita-cita tertingginya. Karena setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan diperintahkan Allah untuk mengajak semua manusia kejalan kebaikan (Islam), memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Allah swt. Berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونوَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
“Hendaklah ada diantara kalian segolongan umat (laki-laki dan perempuan) yang menyerukan kebajikan (islam) dan melakukan amar makruf nahyi munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imran:104)
Perintah mengajak kepada kebaikan dan melakukan amar makruf nahi munkar pada ayat di atas ditujukan kepada kaum muslim baik laki-laki maupun perempuan. Karena kedudukan keduanya sama di hadapan Allah swt. Islam tidak mengunggulkan yang satu daripada yang lain dalam hal kebaikan.

Jadilah Perempuan Shalehah
Menjadi perempuan shalehah adalah langkah awal yang penting bagi kaum muslimah yang ingin berperan banyak dalam usaha membangkitkan Islam dan mengamalkannya  di dalam seluruh aspek kehidupan. Karena dengan menjadi perempuan shalehah berarti ia telah menjadikan dirinya sebagai agen dan lokomotif dalam usaha menjadikan Islam sebagai pedoman hidup seluruh umat manusia. Di samping itu perempuan shalehah lebih berpeluang melahirkan generasi yang shaleh pula yang akan berkontribusi besar dalam perjuangan Islam. Perempuan shalehah sebagaimana disebutkan dalam al qur’an dan sunah memiliki karakter yang unik yang tidak dimiliki oleh perempuan lainnya. Diantara karakternya adalah sebagai berikut:
Pertama; menaati Allah dan suaminya. Allah swt. berfirman:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Laki-laki adalah pemimpin wanita Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta mereka. Oleh karena itu, wanita yang shalihah adalah yang menaati Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]:34)
 وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لاَ تُؤَدِّيَ المْرَْأَةُ حَقَّ رَبَّهَا حَتىَّ تُؤَدِّي حَقَّ زَوْجَهَا (صحيح ابن حبان – ج 17 / ص 335)
“Demi Zat yang jiwaku berada ditangannya, seorang wanita dipandang belum menunaikan hak Tuhannya sebelum dia menunaikan hak suaminya.” (HR. Ibnu Hibban)
Ada seorang wanita yang pernah meminta izin kepada Nabi saw. Untuk turut serta berjihad. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku diutus oleh kaum wanita untuk menghadap kepadamu, sebagai wakil mereka dalam berjihad, yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kaum laki-laki. Apabila mereka menang (dalam berjihad), mereka akan beroleh pahala (ganjaran); jika mereka gugur, mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Sementara itu, kami adalah kaum wanita. Apabila kami membantu kaum laki-laki (dalam berjihad), apakah kami akan beroleh pahala?” Nabi saw. menjawab, “Sampaikanlah salamku kepada kaum wanita yang mengutusmu. Menaati suami dan menjalankan semua perintahnya adalah sama pahalanya dengan orang yang berjihad. Sayangnya mereka banyak yang tidak menjalankan hal ini.” (HR. al-Bazzar).
Kedua; berhias untuk suaminya. Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabi saw. pernah ditanya, “Wanita manakah yang paling baik?” beliau menjawab; yaitu wanita yang menyenangkan suaminya jika suaminya memandangnya, yang menaati suaminya jika suaminya memerintahnya, dan yang tidak bermaksiat kepada suaminya menyangkut dirinya dan harta suaminya. (HR. al-Hakim).
Ketiga; memelihara rumah, diri, dan harta suaminya. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda:
خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الْإِبِلَ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ (صحيح مسلم – ج 12 / ص 345)
“Sebaik-baik wanita yang menunggang unta adalah wanita Quraisy; ia sangat menyayangi anaknya ketika kecil dan sangat memperhatikan suaminya ketika ada di sisinya”. (HR. Muslim)
Keempat; membantu suaminya dalam urusan akhirat.

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ (سنن ابن ماجه – ج 5 / ص 453)
“Hendaknya salah seorang di antara kalian mempunyai kalbu yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir, dan istri yang beriman yang dapat membantumu dalam urusan akhirat”. (HR. Ibnu Majah).
Kelima; memiliki bekal agama yang baik. Karena seorang perempuan shalehah harus senantiasa mengikatkan dirinya dengan Islam dalam setiap perilakunya. Hal itu tidak mungkin bisa dilakukan jika ia tidak memiliki bekal ilmu agama yang cukup. Maka Rasulullah saw. mewanti-wanti kepada para laki-laki agar mereka memilih istri yang memiliki bekal agama yang baik. Beliau bersabda;
“Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena kecantikannya itu akan menjadikannya berlebihan; jangan pula kalian menikahi wanita karena hartanya, karena hartanya itu akan membuatnya membangkang. Nikahilah wanita atas dasar agamanya. Sesungguhnya seorang hamba sahaya yang hitam legam yang memiliki kebaikan agama adalah lebih utama.” (HR. Ibnu Majah).
Kiprah Perempuan di Tengah Masyarakat
Kesalehan pribadi semata bagi seorang muslimah tentu tidaklah cukup dalam upaya menjadikan Islam sebagai satu-satunya jalan di tengah-tengah kehidupan. Diperlukan upaya ‘pensalehan’ masyarakat secara keseluruhan. Karena kesalehan pribadi saja tidak akan membuat masyarakat otomatis menjadi baik. Oleh karenanya harus diupayakan secara berkelanjutan segala aktifitas yang terkait dengan perbaikan masyarakat.
Meskipun tugas utama seorang perempuan adalah umm wa rabbah al bait (ibu dan pengatur rumah tangga) bukan berarti ia tidak boleh berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Bahkan ada kewajiban yang juga tidak kalah pentingnya untuk di tunaikan. Bagi seorang muslimah mengajak orang lain pada kebaikan merupakan kewajiban yang bersifat publik yang harus dilaksanakan. Apalagi disaat sekarang ini kehidupan Islam sangat jauh dari keharusannya. Kemunkaran dan kemaksiatan merajalela. Sementara hukum-hukum Islam banyak dicampakkan. Budaya Islam menjadi hal yang asing di tengah masyarakat Islam. Umat Islam mengalami keterbelakangan dan ketertinggalan dalam berbagai bidang kehidupan. Keadaan ini menuntut setiap muslimah turut berperan aktif menyelamatkan kehidupan ini. Seorang muslimah sebagai bagian dari umat memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang sama. Karena itu kiprahnya di tengah masyarakat adalah suatu keniscayaan.
Para Shahabiyah (Muslimah dimasa Rasulullah) adalah contoh bagaimana perempuan muslimah berkiprah di tengah masyarakat dalam upaya mendakwahkan Islam. Khodijah istri Rasulullah saw. adalah teladan terbaik bagi para muslimah dalam upayanya menyebarkan Islam dan mendukung sepenuhnya dakwah beliau baik dengan harta maupun tenaga. Kisah keislaman Umar bin Khaththab diawali peran adiknya yang seorang perempuan yang lebih dulu memeluk Islam. Aisyah ra. banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw. Para sahabat biasa bertanya kepadanya tentang kehidupan Rasulullah terutama kebiasaannya di rumah yang luput dari pengamatan para sahabat.
Dalam upaya mewujudkan kebangkitan Islam diera sekarang ini perempuan muslimah dituntut bekerja ekstra. Karena disatu sisi mereka adalah ibu yang memiliki peran domestik yang sangat penting dalam rangka mempersiapkan generasi terbaik dimasa datang, sementara di sisi lain mereka juga harus berperan aktif mengajak dan membenahi masyarakat agar menjadi masyarakat yang bangkit dengan Islam.
Islam sangat menghargai dan menanti kiprah para muslimah sejati yang rindu akan kehidupan islami di tengah masyarakat disaat sekarang ini. Dengan menjadi perempuan shalehah yang juga turut berperan dalam mensalehkan masyarakat maka perempuan muslimah telah menjadikan dirinya orang yang berperan penting dalam kebangkitan Islam. Sejarah akan mencatat mereka dengan tinta emas sebagai perempuan yang berjasa dalam kebangkitan Islam, sebagaimana sejarah telah mengabadikan nama Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar dan lain-lain dalam deretan wanita mulia dan agung. Dan paling penting tentu ridho Allah sebagai cita-cita tertinggi bagi seorang Muslimah akan mereka dapatkan. Wallahu a’lam bish shawab. 

Saturday 27 April 2013

Wanita Pertama Penghuni Surga, Dialah Mutiah



Wanita Pertama Penghuni Surga, Dialah Mutiah

Wanita Pertama Penghuni Surga, Dialah Mutiah
Ilustrasi
Muslimahzone.com - Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah wanita pertama yang memasuki surga setelahUmmahatul Mukminin  setelah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.
Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.
Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam.
“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.”
Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.
“Ada apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahim kepadamu?”
Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai putri Nabi, bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki-laki ke rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”
Tersentaklah Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata wanita mulia ini, bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari.
Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan, sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Husein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.
Namun ketika berada didepan rumah Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan, akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.
Semakin galau hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya.
Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.
Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma Subhanallah.
Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.
“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”
Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.
Wallahu a’lam bish shawab

Jasmine Crawford: ‘Sebelum Memeluk Islam, Saya Hanya Tahu Islam Itu Teroris & Wanitanya Tertutup’



Jasmine Crawford: ‘Sebelum Memeluk Islam, Saya Hanya Tahu Islam Itu Teroris & Wanitanya Tertutup’

Jasmine Crawford: ‘Sebelum Memeluk Islam, Saya Hanya Tahu Islam Itu Teroris & Wanitanya Tertutup’
Ilustrasi
Muslimahzone.com - Nama saya adalah Jasmine Crawford. Saya memeluk Islam pada tahun 2010. Saya memilih Islam karena saya percaya karena Islam adalah ajaran yang benar. Saya meminta Allah SWT memberikan saya petunjuk dan membimbing saya. Sebenarnya saya adalah seorang penganut Katolik dan saya hanya ingin menjadi penganut Katolik yang taat. Maka saya mempelajari berbagai agama. Semakin banyak saya belajar, semakin saya senangi.
Pada mulanya memang agak sulit karena agak sukar untuk saya melepaskan masa lalu saya. Alhamdulillah, saya melakukan perbuatan yang benar.
Sebelum memeluk agama Islam, saya hanya mengetahui Islam seperti orang kebanyakkan mengetahuinya, bahwa Islam adalah teroris dan wanitanya bertutup. Sayangnya saya memang hanya kenal sebagian Muslim yang tidak mengamalkan ajaran Islam dan mereka ini tidak mewakili Islam sebagaimana layaknya. Dan mereka ini lebih gemar keluar dengan non Muslim, mereka memberikan gambaran Islam yang salah.
Maka saya berpikir sama seperti kebanyakkan orang lain, bahwa Islam hanya cara hidup dan bukan agama sebenarnya, seperti apa yang dilakukan oleh orang lain.
Saya mempunyai beberapa orang teman Muslim, maka pintu terbuka untuk saya menjenguk ke dalam. Sekali lagi saya mengetahui tentang Islam, saya juga mendalami Judaisme, Kristen dan Islam. Begitulah saya mengenali Islam karena saya punya teman Muslim.
Yang Paling Menarik: Tiada Tuhan Selain Allah
Apa yang paling menarik dalam Islam bagi saya ialah Tiada Tuhan Selain Allah; Anda langsung menuju Tuhan, karena selama inipun saya memang melakukan hubungan langsung dengan Tuhan. Bukan ada satu hal yang tertentu karena banyak sekali perkara yang berlaku dalam pencarian saya yang membuat saya merasakan bahwa ia benar bagi saya. Bahwa al-Quran tidak pernah berubah merupakan satu hal yang penting bagi saya, dan adanya bukti-bukti saintifik dalam al-Quran, semuanya dalam Islam dapat diterima oleh akal. Islam lebih logis dari agama-agama lain.
Dalam keluarga, hanya saya seorang Muslim. Ada juga saudara jauh yang memeluk agama Islam. Tetapi dalam keluarga, hanya sayalah seorang Muslim. Saya bergantung pada ibu saya!
Alhamdulillah, hubungan saya dengan orangtua baik sekali. Saya mencintai kedua orang tua saya. Ketika saya baru mempelajari Islam, ayah saya jatuh sakit. Dia terkena kanker sekali lagi. Ibu saya merupakan seorang yang terbaik…. Alhamdulillah. Dia membantu saya dalam segala hal. Dia membantu saya dengan membangunkan saya untuk shalat Subuh, dia membelikan makanan halal untuk saya, dia benar-benar seorang wanita yang cantik. Saya begitu dekat dengan ibu saya. Ayah saya meninggal dunia pada Juli 2011. Kami punya hubungan yang baik.
Satu-satunya pertanyaan yang dikemukakan oleh ibu saya ialah “Ibu pikir kamu hanya akan mempelajari  Islam?” Selain itu, mereka bukanlah penganut Katolik yang keras. Subhanallah, mereka berkata; “Seandainya Islam membuat kamu bahagia, selagi kamu tidak menganggu orang lain, lakukanlah. Lakukanlah apa yang membuat kamu bahagia”.
Amat mudah menjadi seorang Muslim Amerika di New York. Selagi Anda percaya diri dan punya keyakinan. Sementara memakai jilbab akan dinilai oleh orang lain sebagai gaya Anda. Mereka tidak sadar bahwa saya seorang Muslim. Karena jika Anda melihat apa yang dipakai orang ketika ini, mereka akan mengenakan segala macam rupa sehingga sebagian orang tidak sadar Anda seorang Muslim. Banyak orang yang bertanya dengan saya, dan saya dapat melihat bahwa orang-orang ini sebenarnya baik terhadap saya.Mereka tidak seburuk seperti yang saya pikirkan. Di New York, sangat mudah untuk mencari apa yang Anda inginkan. Saya bisa memastikan di kota-kota lain tidak semudah di New York. Kami punya toko-toko yang menjual makanan halal di setiap penjuru kota. Maka semua menjadi mudah sekali.Belakangan saya banyak makan ikan! Saya merasakan amat senang menjadi seorang Muslim di kota New York.
M.E.C.C.A (Muslim Education and Converts Center of America) adalah sebuah organisasi non-profit. Kami menawarkan kelas. Kami punya program baru untuk Muslim yang menayangkan kepada Muslim baru bagaimana menunaikan shalat, dan semua masalah penting yang Anda perlukan untuk menjadi seorang Muslim. Ketika Anda baru memeluk agama Islam, ia mungkin amat menakutkan dan menakjubkan, kemudian Anda mengucapkan dua kalimah syahadah, dan Anda telah menjadi seorang Muslim. Anda berjalan sendirian dan tidak ada siapapun yang akan mengulurkan bantuan kepada Anda. Anda datang ke sini. Anda mengikuti kelas dengan rekan-rekan lain yang juga memeluk agama Islam dengan bimbingan dari guru-guru berkelayakan yang telah belajar di luar negeri.
Kami juga menawarkan kursus bahasa Arab, akidah dan fiqih. Kami juga mempunyai kelompok bantuan untuk mereka yang baru memeluk agama Islam, bagi Muslimah yang melalui pengalaman yang sama, seperti mereka tidak pasti sama ada mereka bisa mengenakan jilbab atau tidak, kami akan membantu mereka. Kami menawarkan kelas-kelas yang menarik. Kelas-kelas itu bukan hanya untuk Muslim, yang bukan Muslim juga bisa mengikutinya. Di sini kami punya mereka yang baru memeluk Islam, yang lahir dalam Islam, dan mereka yang berminat untuk mengetahui dan mempelajari Islam lebih jauh
Kami juga menawarkan bantuan kepada bukan Muslim atau dengan kata lain kepada mereka yang baru memeluk Islam. Kami punya kumpulan khusus untuk Muslimah dan Muslim, dimana kita akan berkumpul, makan dan bincang bersama akan masalah-masalah yang kita hadapi atau apa yang mereka lalui. Sebagian orang mempunyai situasi yang serupa dengan keluarga mereka atau kawan mereka tidak lagi ingin bercakap dengan mereka. Hal ini memang emosional. Adalah sulit untuk melaluinya dan mereka merasa sendirian, dan kami semua di sini punya hubungan. Seperti sebuah keluarga kecil dan kita semua punya situasi yang sama. Ia merupakan sebuah tempat yang besar, Alhamdulillah.
Mereka yang baru memeluk Islam datang dari berbagai tempat. Saya merupakan campuran hitam dan putih. Ada yang berasal dari Irish, Afrika, dan India. Malah kami juga punya orang Cina. Ada yang dari Spanyol. Yang berkulit putih. Kami punya berbagai ragam, ras, dan bangsa.
(islampos/muslimahzone.com)

Banyak Muslimah Di Paksa Nikah Mut’ah Di Pengungsian Libanon Dan Iran



Banyak Muslimah Di Paksa Nikah Mut’ah Di Pengungsian Libanon Dan Iran

Banyak Muslimah Di Paksa Nikah Mut’ah Di Pengungsian Libanon Dan Iran
Ilustrasi
Muslimahzone.com – Kekhawatiran umat Islam Suriah bertambah lagi. Belum usai mereka melawan kekuatan tiga koalisi negara Syiah antara Bashar, Hizbullah dan Iran.
Kabar terbaru dari Suriah menjelaskan bahwa banyak Muslimah Suriah yang mengungsi ke Libanon dan Iran diperkosa atas nama Nikah Mut’ah. Muslimah-muslimah ini ditekan oleh warga-warga Syiah setempat untuk mau di nikah Mut’ah.
“Jika tidak mau mereka akan didiskriminasi juga, seperti dipersulit akses bantuan dari pemerintah setempat yang dominasi orang Syiah” Jelas seorang Mujahidin kepada Bumisyam.com di kota Jabal Akrod, Suriah. Kamis (18/04/2013).
Mujahidin menjelaskan selain pembantaian besar-besaran. Banyak media tidak mengekspos jumlah muslimah Suriah yang diperkosa kelompok Syiah. Baik di Suriah atau di pengungsian-pengungsian dengan menggunakan istilah nikah mut’ah.
“Muslimah ini dengan terpaksa melakukan nikah mut’ah agar keluarganya mendapat bantuan dan karena takut dibunuh” Jelasnya lagi.
Bumisyam.com tidak dapat menampilkan nama asli dan foto mujahidin yang kami temui dikota Idlib, Salma, Jabal Arkod hingga ke Latakia dan sekitarnya. Ini karena, kebanyakan para mujahidin itu berangkat ke medan Jihad Suriah dengan meninggalkan keluarga-keluarga mereka.
Dan kebanyakan keluarga mereka menetap dikawasan yang dikuasai Bashar Al Assad. Jika inteligen Bashar mengetahui wajah mereka dan mendeteksi keluarga mereka. Tentara Shabiha tidak segan-sedan akan membunuh istri dan anak-anak mereka.
(esqiel/bumisyam/muslimahzone.com)
 

Friday 26 April 2013

Aafia Siddique, Muslimah yang dituduh FBI Sebagai Pemimpin Wanita Al Qaeda



Aafia Siddique, Muslimah yang dituduh FBI Sebagai Pemimpin Wanita Al Qaeda

 

Kisah ini bisa saja terjadi kepada siapapun muslim dan muslimah yang berdomisili bekerja maupun belajar di negeri Amerika atau negeri kafir lainnya, kisah ini redaksi tuangkan mengingat kisah dua anak muda muslim yang menjadi tersangka Bom Boston. Seringkali pemerintahan AS dengan segala siasat buruknya yang banyak merugikan umat Islam. Sebagai contoh yang pernah terjadi di negeri yang katanya “paling menerapkan demokrasi dan HAM , berikut kisah Aafia Siddique  yang kami tulis secara bersambung, semoga menjadi hikmah dan kehati hatian terhadap musuh musuh Islam yang selalu mengintai. Selamat membaca…

Aku belum benar-benar menulis buku harian. Yang aku tulis ini tampaknya menjadi format agar bisa dipahami dengan baik. Hal ini tidak sepenuhnya kronologis, tetapi menceritakan kisah. Semua yang saya tulis di sini adalah sesuatu yang saya lihat, baik melalui berinteraksi dengan Aafia dan keluarganya dan duduk melalui sidang di New York City.
2003. Spring.
Aku berada di komputer saya membaca headline berita hari ini, dan judul yang aneh tertangkap mata saya. Judul beritanya “FBI Mencari Pemimpin al-Qaeda Perempuan”. Al-Qaeda tidak perlu memiliki seorang wanita dalam posisi kepemimpinan. Ini tidak hanya peran dalam kehidupan bahwa perempuan ditakdirkan . Apakah FBI melewatkan pesan itu? Aku selalu tertawa, terutama mereka sering mengorbankan banyak orang untuk meyakinkan kita masyarakat AS  bahwa mereka lebih tahu.
Jadi saya mengklik link dan setelah itu hidup saya berubah.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa FBI sedang mencari seorang wanita bernama Aafia Siddiqui. Saya tahu seorang wanita bernama Aafia Siddiqui, dan aku tahu kakaknya, dan aku tahu ibu mereka. Mereka telah menjadi teman dekat saya selamanya. Kakaknya pernah menyebutkan bahwa ia memiliki kombinasi langka dari susunan nama. Sangat jarang sekali perempuan yang bernama Aafia Siddiqui. Nama unik yang sangat berbeda.
Artikel itu melanjutkan bahwa ia sudah menikah, punya tiga anak kecil, ia telah tinggal selama bertahun-tahun di Boston, bahwa ia memiliki gelar dari MIT dan Brandeis … Aku berhenti di kalimat ini. Aku e-mail kakaknya. Apa yang terjadi?
“Aafia dijemput FBI akhir pekan lalu. Pemerintah mengatakan dia diserahkan kepada FBI.  Lalu FBI membantah menahan dia. Pemerintah kemudian menolak bahwa ia telah ditangkap. Kenapa dunia ini sangat begitu buruk?. ”
Kemudian pada hari aku berbicara dengannya dan baru kuketahui bahwa ketiga anaknya, Ahmad, berusia enam tahun, Maryam, berusia empat tahun, dan Suliman, berusia enam bulan, juga telah dijemput oleh FBI.
Sebuah hari yang dimulai dengan “Wah, ini konyol”.
Dalam bulan-bulan setelah penculikannya muncul berita utama di media yang benar-benar aneh  “Pemimpin Wanita al-Qaeda  dengan Tiga Anak Kecil, dengan berbagai gosip adanya mantan Suami, punya  Suami Baru, punya pacar, semuanya isu murahan. Ia dengan instruksi Osama Bin Laden akan mengancam dunia dengan Program senjata Biologi, Program Internet, Penyelundupan berlian dari Afrika, Pencucian Uang, Perencanaan Serangan Pada Stasiun Bensin Di Maryland …bla bla bla”
Ini semua cerita hayalan dan bukan berita. Bahkan ada satu situs web yang mengklaim bahwa penulisnya dapat menemukan cerita itu dalam Alkitab, disebutkan namanya, sebagai tanda kedatangan anti-Kristus, dengan menggunakan informasi yang dipublikasikan dalam buku populer “The Bible Code”.
Bagaimana ceritanya seperti itu, aku kenal dia, dan tak ada hubungan apapun dengan al-Qaeda , dan tidak ada perintah dari Osama bin Laden untuknya.
1980-1992.
Aku bertemu kakak Aafia di 1979/1980 ketika kami pergi ke sekolah di Texas. Anda akan melihat bahwa saya merujuk kepadanya hanya sebagai “saudara Aafia”. Ini bukan upaya untuk membuatnya terdengar misterius. Dia telah mencoba untuk tetap low profile melalui cobaan ini dan saya akan menghormati keinginannya.
Pada saat Aafia datang ke Texas pada tahun 1990 kakaknya dan saya telah membentuk tradisi lama dari pertemuan untuk makan siang selama akhir pekan, melihat film, hanya nongkrong, atau jika itu adalah musim sepak bola, menonton bersama di Houston Oilers . Aafia bergabung, meskipun dia tidak pernah menyenangi  Oilers atau sepak bola Amerika.
Setelah kami diperkenalkan, Aafia mengatakan kepada kakaknya, “Temanmu sangat bagus, tapi dia memiliki aksen yang mengerikan.” Anda harus menyadari bahwa ini adalah tiga hari setelah dia tiba dari Karachi. Dia memiliki aksen yang bisa memotong baja. Aku bilang kakaknya untuk memberitahu dia bahwa saya akan memiliki aksen ketika saya mengunjungi Pakistan, tapi selama dia berada di Texas dialah  yang punya aksen aneh.
Suatu hari saya muncul di rumah. Kami akan keluar untuk makan siang. Aafia datang memakai serba pink, sangat halus, sangat Pakistan, dan sangat sederhana busana Islamnya. Dia tampak seperti permen kapas bermata.
Kakaknya memelototinya. “Kau tidak akan keluar berpakaian seperti itu.” Kataku bahwa dia tampak sangat bagus. (Saya memiliki tiga saudara perempuan. Aku berbohong tentang pakaian mereka sepanjang waktu. Mereka tahu itu. Mereka tidak peduli.) Aku tidak yakin untuk mengganggunya lagi, bahwa kakaknya tidak setuju dengan pakaian itu , kemungkinan laki-laki disini yang tidak  akan memujinya, tapi ia tetap mengenakan pakaian muslimahnya.
Aafia sangat tenang. Dia tidak peduli banyak untuk TV, film, atau musik. Satu-satunya waktu saya bisa mendapatkan dia untuk berbicara dengan nyaman adalah ketika saya bertanya kepadanya tentang sekolahnya atau diskusi sekitar agamanya. Saya dapat berpartisipasi dalam percakapan cerdas seolah mur dan baut , cocok sekali , diskusi selama sekitar lima menit, jadi kami berbicara banyak tentang Islam.
Dia tidak pernah berbicara tentang Islam mengenai hukum pancung, bom bunuh diri, atau  tujuh puluh dua bidadari perawan. Ia juga tidak berbicara tentang Islam sebagai ideologi yang seragam harus ditegakkan dengan laras senjata. Dia berbicara tentang Islam sangat pribadi, Islam tentang hubungan antara Allah dan individu. Seorang Tuhan yang menuntut ketaatan dan disiplin, tetapi juga Allah maha kasih, Maha pengampun, dan Maha penerima Taubat. Banyak dari apa yang dia bilang terdengar sangat mirip dengan Katolik yang diajarkan ibuku.
Aku melihatnya rambutnya yang ditutupi oleh syal tersingkap tepat satu kali, dan itu karena dia tidak menyadari bahwa aku berada di rumah. Setelah sadar aku lihat  dia langsung perbaiki dengan sangat cepat.
Aafia adalah seorang Muslimah yang taat. Dia tidak berpikir bahwa kita akan menjadi orang-orang yang lebih baik jika kita menjadi Muslim. Saya yakin ajaran Islam ini tidak akan membuat penganutnya menjadi teroris. Untuk menggunakan istilah Kristen, Ia secara tidak langsung membuat dia seorang misionaris. Bukan mengajarkan kitab kitab, tetapi ia secara tidak langsung mengajarkan firman Allah melalui teladan.
1992-2003.
Kami terus berhubungan ketika Aafia pindah ke Boston. Melalui surat dan telepon dan melalui kakaknya ….bersambung))
Catatan Kecil
Andrew Purcell
Houston, Texas
(Dz)

Thursday 25 April 2013

Tina Styliandou : Karikatur Fitnah Muhammad adalah Materi Pelajaran Sekolahku Untuk Benci Islam



Tina Styliandou : Karikatur Fitnah Muhammad adalah Materi Pelajaran Sekolahku Untuk Benci Islam

 



“Semua karikatur “dan fitnah terhadap Muhammad yang diterbitkan oleh media sekarang, adalah bagian dari pelajaran dan ujian kami.
Saya lahir di Athena, Yunani, orang tua saya Kristen Ortodoks Yunani. Keluarga ayah saya tinggal di Turki, Istanbul, dan ayah saya dilahirkan dan dibesarkan di sana. Mereka kaya, terdidik, dan sebagai Kristen Ortodoks kebanyakan , yang tinggal di sebuah negara Islam, mereka tetap memegang agama mereka.
Pada saat perang dunia pertama, ketika pemerintah Turki memutuskan untuk menendang mayoritas warga negara Yunani keluar dari Turki dan menyita seluruh kekayaan mereka, termasuk rumah-rumah, dan bisnis. Maka  keluarga ayah saya harus kembali ke Yunani dengan tangan kosong. Ini adalah apa yang Turki lakukan untuk mereka, dan ini menurut mereka, menambah kebencian mereka terhadap Islam.
Keluarga ibu saya tinggal di sebuah pulau , di perbatasan antara Yunani dan Turki. Selama serangan Turki, Turki menduduki pulau itu, membakar rumah-rumah mereka, dan untuk bertahan hidup, mereka melarikan diri ke daratan Yunani. Hal itu menjadi alasan yang kuat  untuk membenci Muslim Turki di kemudian hari!
Yunani berada dibawah kekuasaan Turki selama  400 tahun , dan kami diajarkan oleh gereja kami bahwa setiap kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Yunani, Islamlah yang bertanggung jawab. Mereka berkeyakinan Turki adalah Muslim dan kejahatan mereka mencerminkan keyakinan agama mereka. Ini benar-benar rencana yang sangat ampuh dari Gereja Ortodoks Yunani (agama dan politik di Yunani adalah kekuatan yang sama) untuk membangun kebencian di hati orang-orang Yunani terhadap Islam, untuk melindungi agama mereka dan mencegah orang berpindah ke Islam.
Jadi selama ratusan tahun kami diajarkan dalam sejarah kami dan buku-buku agama kami  untuk membenci dan mengolok-olok agama Islam.
Dalam buku-buku kami, Islam sebenarnya bukan agama dan Muhammad (saw) adalah  bukan seorang nabi! Dia hanya seorang pemimpin yang sangat cerdas dan seorang politisi yang membuat aturan hukum dari orang-orang Yahudi dan Kristen, dan menambahkan beberapa ide sendiri dalam aturannya untuk menaklukkan dunia.
Di sekolah, kami diajarkan untuk mengolok-olok dia (Muhammad SAW) , para istrinya atau sahabatnya. Semua “karikatur” dan fitnah terhadap dirinya yang diterbitkan di masa kini oleh media itu sebenarnya bagian dari pelajaran sekolah kami dan ujian kami!
Alhamdulillah, Allah melindungi hati saya, dan kebencian terhadap Islam tidak memasuki hati saya.
Dan saya juga telah berhasil membebaskan diri dari beban warisan agama Ortodoks di bahu saya, dan atas kehendak Allah, mata, telinga, dan hati dapat melihat bahwa Islam adalah agama yang benar dikirim oleh Allah, dan Muhammad adalah seorang nabi yang benar, dan nabi penutup dari semua nabi.
Muslim percaya bahwa Allah mengirim utusan kepada umat manusia sebagai pedoman bagi mereka, mulai dari Adam, Nuh, Abraham, Ismail, Ishak, Musa, dan Isa (damai atas mereka semua). Tapi pesan terakhir Allah adalah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad (saw).
Beruntungnya, dan itu banyak membantu saya, adalah kedua orang tua saya juga tidak terlalu religius atas Kristen ortodoksnya. Mereka jarang praktekkan agama mereka dan mereka hanya membawa saya ke gereja sewaktu adanya  pernikahan atau pemakaman.
Apa yang mendorongnya Ayah saya jauh dari agamanya adalah ia melihat praktek korupsi yang jelas  di antara para pendetanya. Bagaimana bisa orang-orang berkhotbah bagi Allah dan kebaikan, dan pada saat yang sama mencuri dari dana gereja, digunakan untuk  membeli vila, dan mobil Mercedes, dan penyebaran homoseksualitas di antara mereka? Apakah ini benar perwakilan dari agama yang akan memandu kami, mengoreksi kita, dan membawa kita lebih dekat dengan Tuhan? Dia muak dengan mereka dan ini membawanya menjadi seorang atheis.
Gereja-gereja kehilangan sebagian besar pengikutnya, setidaknya di negara saya, karena tindakan mereka sendiri . Dalam Islam seorang syekh atau ulama akan membantu orang lain dengan semangat penuh dan hanya dengan keinginan untuk menyenangkan Allah dan mendapatkan jalan mereka ke surga.
Dalam kekristenan untuk menjadi seorang pendeta adalah pekerjaan yang menguntungkan. Mereka bisa lakukan pengelabuan dan lakukan korupsi dan akhir dari perbuatan mereka, dampaknya mendorong banyak orang muda jauh dari agama mereka dan membuat mereka mencari sesuatu yang lain.
Sebagai seorang remaja saya suka membaca banyak dan saya tidak benar-benar puas atau yakin dengan agama Kristen. Aku punya keyakinan pada Tuhan, rasa takut dan cinta-Nya, tetapi akhirnya segala sesuatunya menjadi bingung.
Aku mulai mencari sekitarnya, tapi aku tidak pernah mencari terhadap Islam (mungkin karena latar belakang saya punya kebencian untuk menentangnya).
Jadi alhamdulillah Dia mengampuni jiwa saya dan membimbing saya dari kegelapan menuju cahaya, dari neraka menuju ke surgaNya Insya Allah.
Allah membawa hidup saya menuju suami saya, seorang  lelaki Muslim , menanam benih cinta dalam hati kami dan membawa kami ke pernikahan tanpa kita benar-benar memperhatikan perbedaan agama.
Suami saya bersedia untuk menjawab pertanyaan saya tentang agamanya, tanpa merendahkan keyakinan saya (tidak peduli betapa salahnya mereka) dan tanpa pernah menempatkan tekanan pada saya atau bahkan meminta saya untuk mengubah agama saya.
Setelah 3 tahun menikah, memiliki kesempatan untuk tahu lebih banyak tentang Islam dan membaca Al-Quran yang mulia, serta buku-buku agama lain, saya yakin bahwa tidak ada hal seperti trinitas, juga keyakinan  Yesus adalah Tuhan.
Muslim percaya Tuhan adalah Satu, Unik, Tuhan yang Tak Tertandingi, yang tidak memiliki anak, atau  sekutu, dan tidak ada yang berhak disembah selain Dia saja! Tidak ada saham keilahian-Nya, atau atribut-Nya.
Dalam Quran , Allah menggambarkan diri-Nya. Dia mengatakan:
[Katakanlah: Dia adalah Allah yang Esa, Tempat bergantung segala sesuatu! Dia tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada satupun yang menyerupai-Nya. "] (Al-Ikhlas 112:1-4)
Tidak seorang pun memiliki hak untuk disembah , berdoa atau menunjukkan tindakan beribadah selain Allah saja.
Agama Islam adalah penerimaan dan ketaatan kepada ajaran Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Nya .
Saya menjadi seorang Muslimah, merahasiakannya dari keluarga dan teman-teman selama bertahun-tahun. Kami tinggal bersama suami saya di Yunani berusaha untuk menerapkan Islam, tapi itu sangat sulit, hampir mustahil.
Di rumah saya tidak ada masjid, tidak ada akses ke studi Islam, tidak ada orang berdoa, atau puasa, atau wanita mengenakan jilbab.
Hanya ada beberapa imigran Muslim yang datang ke Yunani untuk mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik dan membiarkan gaya hidup Barat menarik mereka dan akhirnya merusak moral dan agama mereka. Akibatnya, mereka tidak mengikuti agama mereka dan mereka benar-benar hilang ciri ciri agamanya.
Itu sangat sulit untuk melakukan tugas-tugas keislaman kita, terutama bagi saya, karena saya tidak dilahirkan sebagai seorang Muslim, dan tidak memiliki pendidikan Islam.
Suami saya dan saya harus berdoa dan berpuasa dengan penggunaan kalender, tiada Adzan (panggilan Muslim untuk salat) di telinga kami, dan tidak ada Ummat Islam (komunitas Muslim) untuk mendukung kami. Kami merasa bahwa setiap harinya kita melangkah mundur. Iman kita mengalami penurunan dan gelombang pelemahan iman mendera kami.
Jadi, ketika putri saya lahir, kami memutuskan, untuk menyelamatkan jiwa kita sendiri dan putri kami, insya Allah, kita harus bermigrasi ke sebuah negara yang mayoritasnya umat Islam. Kami tidak ingin membesarkannya di lingkungan terbuka di barat di mana dia akan berjuang untuk mempertahankan identitas dan mungkin akan berakhir hilang keyakinan Islamnya
Bersyukur kepada Allah, Ia telah membimbing kami dan memberi kami kesempatan untuk bermigrasi ke sebuah negara yang bermayoritas umat Islam, di mana kita bisa mendengar kata-kata manis Adzan, dan kita dapat meningkatkan pengetahuan dan kasih kita kepada-Nya, dan Nabi Muhammad.
Sumber: readingislam

Wednesday 24 April 2013

10 Kesalahan Istri Terhadap Suami



10 Kesalahan Istri Terhadap Suami

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.
Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.
Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.
Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.
2. Nusyus (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.
2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.
3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
4. Lalai dalam melayani suami
5. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
7. Keluar rumah tanpa izin suami
8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.

3. Tidak menyukai keluarga suami
Terkadang seorang istri menginginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak boleh sedikit pun waktu dan perhatian diberikan kepada selainnya. Termasuk juga kepada orang tua suami. Padahal, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.
Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menganggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, sebagian istri berani menghina dan melecehkan orang tua suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya. Terkadang istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan suatu masalah, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.
Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istri, ia berusaha menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara.
Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Kedua orang tua suami adalah orang tua istri, keluarga suami adalah keluarga istri, demikian sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami.

4. Tidak menjaga penampilan
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah. Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.
5. Kurang berterima kasih
Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Sifat qona’ah dan ridho terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya sangat jauh dari dirinya.
Seorang istri yang shalihah tentunya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.”
6. Mengingkari kebaikan suami
“Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka.”
Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.
Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?
“Karena kekufuran mereka,” jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika para sabahat bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah mereka mengingkari Allah?
Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!
Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri setiap kita, kita saling introspeksi , apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada suami-suami kita?
Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita gembira untukmu wahai saudariku.
Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya,  maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bertobat,  satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan,  masih ada waktu untuk bertobat. Tapi mengapa mesti nanti? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?
Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku; kejarlah ajalmu,  bukankah engkau tidak tahu kapan engkau akan menemui Robb mu?
“Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): “Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami begimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami.” (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita lihat, apa yang telah kita lakukan selama ini , jangan pernah bosan dan henti untuk introspeksi diri,  jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita sadari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau ketahui.
Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR.Ahmad)
7. Mengungkit-ungkit kebaikan
Setiap orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit-ungkit kebaikannya semata.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]
Abu Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]
8. Sibuk di luar rumah
Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.
Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika hni terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar atau di kantor.
9. Cemburu buta
Cemburu merupakan tabiat wanita, ia merupakan suatu ekspresi cinta. Dalam batas-batas tertentu, dapat dikatakan wajar bila seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa curiga kepada suami yang jarang berada di rumah. Namun jika rasa cemburu ini berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya berasal dari praduga; maka rasa cemburu ini dapat berubah menjadi cemburu yang tercela.
Cemburu yang disyariatkan adalah cemburunya istri terhadap suami karena kemaksiatan yang dilakukannya, misalnya: berzina, mengurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini, maka ini adalah cemburu yang terpuji. Jika hanya dugaan belaka tanpa fakta dan bukti, maka ini adalah cemburu yang tercela.
Jika kecurigaan istri berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman ketika ada di rumah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kejengkelannya akan dilampiaskan dengan cara melakukan apa yang disangkakan istri kepada dirinya.
10. Kurang menjaga perasaan suami
Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.
Demikian beberapa kesalahan-kesalahan istri yang terkadang dilakukan kepada suami yang seyogyanya kita hindari agar suami semakin sayang pada setiap istri. Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
amin…

Nasehat Rasulullah SAW kepada Putrinya



Nasehat Rasulullah SAW kepada Putrinya

Bismillahirrahmanirrahim
” Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata:  Pada suatu hari Rasulullah saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra’. Beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumping  (batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata kepadanya: “Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah?  Allah tiada membuat matamu menangis. “Fathimah kemudian  menjawab: ” Wahai ayahanda, aku menangis karena batu penggiling ini dan  kesibukanku dalam rumah”.
Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi:
“Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia membelikan bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan  menyelesaikan urusan rumah.
Kemudian Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah: “Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum  untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan  serta hendak mengangkat  derajatmu
Wahai Fathimah, barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan  (gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan  untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya  setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan   mengangkat  derajatnya.
Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala menumbuk (gandum)  untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan  antara dia dan neraka tujuh khonadiq  (lubang yang panjang).
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir  anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan  menuliskan pahala untuknya dari   memberi makan seribu orang lapar dan  memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum  dari telaga “Kautsar” kelak di hari  Kiamat.
Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka  aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai  Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah  sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan  ampun untuknya, dan Allah menuliskan  untuknya setiap hari seribu  kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan.  Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka Allah akan  menuliskan untuknya pahala  para pejuang. Dan ketika dia telah  melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan  di hari dia lahir dari perut ibunya.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang  tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak  akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga.Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan  berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu  kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.
Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.
Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega,  maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya”mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang  belum lewat”.  Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya,  mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan  meminuminya dari ‘rahiqil  makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat”.

Tuesday 23 April 2013

Jeritan Muslimah Aafia Siddiqui, Kepada Umat Muslim dimanapun Berada (1)



Jeritan Muslimah Aafia Siddiqui, Kepada Umat Muslim dimanapun Berada (1)

Redaksi kembali menuangkan kisah Dr Aafia Siddique , jeritan seorang muslimah yang teraniaya, tetapi jutaan muslim dan puluhan negeri Islam terdiam… jeritan ini terus berulang hingga sekarang….dan jeritan ini kami sampaikan kepada umat Islam agar mengetahui banyak saudara dan saudari yang mengalami penganiayaan yang sama dari kaum kafirin yang terjadi saat ini, dimana kita semua umat Islam masih tetap duduk terdiam terhadap kejadian saudara saudari seiman  di belahan bumi lainnya…
Berikut tulisan yang di sampaikan Dr Aafia Siddiqui yang kami tuliskan secara bersambung…
Namaku Dr. Aafia, pendidikan dari Massachussets Institute of Technology (AS) dengan tiga orang anak dan cita-cita untuk menolong umatku dengan pendidikan tinggi yang kumiliki adalah tidak ada kaitannya dengan  pertolongan kalian.
Aku diculik dari negaraku sendiri oleh saudara-saudaraku sendiri dan dijual ke Amerika.
Aku diperlakukan amat kejam, diperkosa, disiksa, lagi dan lagi, dan dinamai tahanan 650.
Aku berdoa untuk Muhammad bin Qasim-ku di setiap detik dalam tahun-tahunku di penjara di sebuah negara Muslim, Afghanistan.
Aku adalah saudari dari 1/5 populasi Muslim di dunia. Menurut sejarah, umatku terkenal dalam membela dan melindungi hak-hak warga-warganya dari awal. Umar r.a berkata, jika saja seekor anjing mati didekat sungai Eufrat, Umar lah yang akan bertanggungjawab atasnya di hari pembalasan.
Di saat aku tidak lagi bisa berjalan sendiri,
dengan satu ginjalku yang sudah diangkat,
luka tembakan peluru di perutku,
tidak mendapatkan pertolongan legal dan medis apapun,
dan tidak tahu pasti akankah aku hidup atau tidak.
Aku ingin mencabut statusku sebagai saudari.
Aku bangga menjadi seorang Muslim,
pengikut Rasulullah Muhammad SAW,
anak dari Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra, dan Ali ra, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia.
Aku tidak ingin menjadi saudari kalian.
Merekalah penjagaku, dan aku akan mencari pertolongan Allah,
bukan pertolongan kalian.
Aku tidak ingin menjadi orang Pakistan,
yang memiliki 600.000 tentara dan pasukan khusus SSG yang gagal melindungiku,
mereka telah bersumpah untuk melindungiku,
namun mereka berpaling ketika aku menatap mereka mengharap pertolongan.
Yang aku sebut-sebut sebagai Umat Muslim-ku, memiliki jutaan tentara, senapan, tank-tank, senjata otomatis, pesawat tempur, kapal selam, mereka pun gagal untuk menyelamatkanku.
Jangan mengkhawatirkan hari pembalasan kelak, kalian tidak akan dipersalahkan, karena kalian bukanlah saudara-saudaraku dalam Islam. Kalian adalah orang Arab, Persi, Palestin, Afrika, Malaysia, Indonesia, Asia Selatan, tetapi bukan orang Muslim.
Maafkan aku jika melukai kalian, tapi kalian tidak bisa membayangkan betapa sakitnya diriku.
Aafia Siddiqui.. (bersambung)

Saat ini Muslimah Chechnya Semangat Berjilbab, Cantik dan Solehah…



Saat ini Muslimah Chechnya Semangat Berjilbab, Cantik dan Solehah…

 

Kaum Muslim Chechnya tengah menegaskan identitas keislamannya. Negara di Kaukasus Utara yang masih dikuasai federasi Rusia ini pun tengah mengalami kebangkitan Islam. Masjid-masjid dipenuhi jamaah dan jilbab kian populer di kalangan kaum Muslimah.
“Generasi ini kehilangan masa kanak-kanak karena perang,” ungkap Imam Yasrayel Ayubov dari desa Serzhen-Yurt, sebuah desa dekat Ibukota Grozny. “Selama masa perang itulah pendidikan mereka terganggu. Bila diibaratkan, mereka tumbuh dalam semalam. Namun ketika datang Islam, kalangan muda jauh lebih berpendidikan dari generasi sebelumnya,” katanya.
Desa Serzhen-Yurt merupakan kawasan yang menjadi satu bukti kebangkitan Islam. Desa ini memiliki sembilan masjid yang mampu menampung jamaah sebanyak 5.000 orang. Di desa ini pula, banyak Muslimah mengenakan jilbab.
Saat ini banyak masjid dan pusat studi Islam berdiri megah. Bahkan, stasiun televisi lokal juga meningkatkan durasi acara keislamannya.
“Chechnya kini aktif memposisikan diri tidak hanya sebagai bagian yang relatif otonom dari Rusia, tapi juga sebagai pusat perkembangan Islam di kawasan Kaukasus,” ungkap analis Rusia, Nikolai Petrov, dari Carnegie Moscow Center.
Semangat berjilbab pun menjadi fenomena di kalangan Muslimah. Bahkan, gadis remaja seperti Seda Makhagieva, 15 tahun, pun suka berjilbab. Awalnya ia dilarang berjilbab oleh keluarganya dengan alasan masih terlalu muda.
“Mereka bilang aku masih terlalu muda…Tapi aku tidak peduli. Aku seorang Muslimah dan memakai jilbab itu adalah kewajibanku.”
Setengah gadis di kelas sembilan Seda di desa Chechnya Serzhen-Yurt, dekat ibukota Chechnya, Grozny, sekarang memakai jilbab. Pada generasi terakhir, wanita menikah di Chechnya menutupi rambut mereka dengan syal kecil berbentuk segitiga sebagai tanda hormat dan kesopanan.
Islam masuk di kawasan Kaukasus Utara sekitar 500 tahun yang lalu. Penindasan agama di bawah komunisme membuat kaum Muslim sulit mengamalkan agama. Namun, mereka tetap Muslim. Kini masjid dipenuhi jamaah setiap hari. Jilbab menjadi semakin populer. Untuk kalangan kaum muda Chechen, Islam kini menjadi landasan identitas.
 
Kini ada ruang shalat di hampir setiap sekolah. Aturan berpakaian yang ketat memaksa semua siswi untuk menutupi kepala mereka di sekolah.
Tidak hanya soal jilbab, kaum Muslimah pun berusaha mematuhi ajaran Islam dalam soal “pacaran”. “Kami menyukai pria, tapi kami mengikuti aturan Islam. Allah akan memberikan pahala bagi kita dalam kehidupan selanjutnya,” kata Khedi Konchiyeva, gadis remaja berusia 15 tahun. (Mel/ Onislam.net/usatoday.com/Dz).*