Friday 3 May 2013

Ironi, Perempuan dari Negara Muslim Tidak Mau Dicitrakan Berhijab

Ironi, Perempuan dari Negara Muslim Tidak Mau Dicitrakan Berhijab

 

JAKARTA (voa-islam.com) – Kabarnya, peserta Miss World sudah merambah negara-negara muslim, sebut saja seperti Mesir, Turki, bahkan Afghanistan. Apa sebenarnya target yang dicapai dari peserta muslimah dari negara Islam untuk ambil bagian dalam ajang Miss World?
Ketua Muslimah Participant, Eka Shanty, melihat dalam tiga tahun terakhir ini, memang ada keinginan wanita muslimah untuk diakui di dunia internasional. Hal itu dibuktikan dari banyak email yang ia terima dari Timur Tengah. Dalam emailnya, muslimah asal Timur Tengah itu menyampaikan keluhannya tentang sesuatu dibalik burka dan hijab mereka, dimana mereka ingin dihargai.
Yang membuat Eka terkejut adalah ketika ia bertemu dubes dari negara Islam lima besar di dunia, yang mengatakan, “Maaf, meski kami negara muslim, kami tidak ingin wanita kami dicitrakan berhijab, kami ingin seperti ajang Miss World. Ckckckck,” kata Eka yang juga duta Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dubes itu juga menolak ajang “World Muslimah” sebagai bentuk perlawanan dari kontes wanita yang kerap memamerkan aurat di depan public. Dubes itu bahkan menolak, jika persyaratan mengikuti world muslimah harus berhijab.
“Lucunya, kenapa negara Islam saat ini seperti tidak ingin kelihatan Islami. Ternyata, mereke takut tidak mendapat arus investasi, bahkan banyak wanita berhijab takut kesulitan mengembangkan ekonomi di negara mereka,” ujar Eka Shanty.
Ketika ditanya, begitukah realitanya, perempuan berhijab takut tidak mendapat akses pekerjaan? “Oh tidak benar itu. Dalam riset yang saya lakukan, justru dalam tiga tahun terakhir, semakin banyak perempuan berhijab, semakin banyak peluangnya, dan aksesnya pun makin luas.
Menurut Eka, kita harus memahami kesetaraan gender dalam pandangan Islam, tidak seperti kacamata Barat. Jika acuannya ke Barat, jangan-jangan semua wanita ingin bekerja di luar rumah, lalu siapa yang akan membentuk generasi madrasatul ula, kalau bukan seorang ibu. Ini yang harus kita kawal. [desastian]


No comments:

Post a Comment